Membentuk kepribadian anak

Posted by Unknown Kamis, 26 Oktober 2017 0 komentar
Manusia Adalah mahluk social, yang tidak mungkin bisa lepas dari kehidupan kita sehari hari.begitu juga dengan seorang anak hendak nya di latih untuk bersosialisasi sejak dini.Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter seseorang agar dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang ada yang dianut oleh masyarakat dimana ia tinggal, di mulai dengan melatih interaksi dengan anggota keluarga sendiri sampai dengan masyarakat di mana ia tinggal.
Setiap anggota baru dalam masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Tahap itu merupakan suatu proses yang disebut role talking atau pengambilan peran. Dalam tahap ini, seseorang belajar mengetahui peran apa yang harus dijalankan dirinya, dan peran apa yang dijalankan oleh orang lain. Menurut Goerge Herbert Mead, perkembangan seorang anak melalui tiga tahap di antaranya :

a.Play Stage, dalam tahap ini seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Contoh; seorang anak yang meniru-niru peran orang-orang yang berada di dekatnya, seperti orang tua, kakak, orang yang mengasuhnya, maupun tetangganya. Pada tahap ini, sepenuhnya anak belum memahami peran-peran yang ditirunya.

b. Game stage, pada tahap ini seorang anak mulai memahami peran orang lain pada waktu berinteraksi, dan juga peran ia sendiri. Jadi anak sudah memahami masing-masing peran yang harus dijalankan oleh tiap individu di saat interaksi berlangsung. Contoh; di keluarga ada beberapa peran yaitu ada peran sebagai ayah, ibu, kakak, adik, dan sebagainya.

c. Generalized Others, tahap ini anak mampu mengambil peran-peran orang lain yang lebih luas (generalized others), tidak hanya orang-orang terdekatnya. Anak pada tahap ini telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat. Kemampuan anak melihat peran dirinya dan peran orang lain mulai terlihat. Misalnya, di sekolah, ia tahu perannya sebagai siswa, selain itu juga ada peran guru, atau kepala sekolah. Apabila anak sudah mencapai tahap ini maka ia telah mempunyai suatu diri.

Setiap orang mempunyai kepribadian masing masing, dan kepribadian setiap individu berbeda. Perbedaan kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetis ( keturunan), lingkungan (lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar) , kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik seseorang.

Setiap anak akan mempunyai pengalaman yang tidak sama. Pengalaman unik, menurut Paul B. Horton mempunyai pengertian bahwa tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis sama satu sama lainnya, juga tidak seorang pun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama. Bagaimana seseorang mengelola pengalamannya, Bagai ia akan membentuk kepribadian nya ,diri kita sendirilah yang menentukan apakah kita akan menjadi pribadi yang tangguh atau menjadi pribadi yang lemah.

Yuk..mari kita berikan yang terbaik buat masa depan anak kita,jadikan mereka sebagai generasi yang tangguh dan bermental baja
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar